Bahasa

Pelajaran Bahasa Asing Mulai Diterapkan di Sekolah Jakarta 2026

Ilustrasi pelajaran bahasa asing yang mulai diterapkan di SMA dan SMK Jakarta pada tahun 2026.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mengumumkan bahwa pelajaran bahasa asing akan masuk ke kurikulum SMA dan SMK mulai tahun 2026. Kebijakan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta menjelaskan bahwa perubahan ini diambil setelah melihat kebutuhan dunia kerja dan mobilitas internasional yang semakin tinggi. Bahasa asing tak lagi dianggap tambahan, tetapi kemampuan dasar yang dibutuhkan di dunia profesional.


Alasan Pelajaran Bahasa Asing Diwajibkan

Menurut pernyataan yang dikutip dari Kompas, Jakarta ingin mendorong siswa agar lebih siap dalam interaksi internasional, baik di pendidikan tinggi maupun dunia karier.

Beberapa poin penting kenapa pelajaran bahasa asing dianggap penting:

  • Dunia kerja kini banyak meminta kemampuan multibahasa.
  • Kolaborasi global di bidang pendidikan makin terbuka.
  • Teknologi mempercepat komunikasi lintas negara.
  • Siswa diharapkan menjadi “global citizen” yang tetap beridentitas Indonesia.

Langkah ini juga sejalan dengan rekomendasi Badan Bahasa Kemendikbud, yang mendorong sekolah untuk memperluas literasi bahasa dan budaya dunia.


Bahasa Asing Apa Saja yang Akan Diajarkan?

Kurikulum baru memberi kebebasan kepada sekolah untuk menentukan bahasa asing yang akan diajarkan berdasarkan minat dan kesiapan tenaga pengajar. Pilihannya meliputi:

  • Bahasa Inggris
  • Bahasa Mandarin
  • Bahasa Jepang
  • Bahasa Korea
  • Bahasa Arab

Sekolah tertentu bahkan sedang menjalin kerja sama dengan lembaga luar negeri untuk menyediakan kelas daring dengan penutur asli.
Contohnya, beberapa sekolah unggulan di Jakarta sudah bekerja sama dengan institusi pendidikan Jepang dan Korea.

Internal link referensi:
Baca juga: Teknologi Bahasa Modern


Manfaat Pelajaran Bahasa Asing untuk Siswa

Pakar linguistik dari Universitas Negeri Jakarta, Dr. Nuraini R., menyebut pelajaran bahasa asing dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan membangun empati budaya. Menurutnya, siswa yang terbiasa belajar bahasa baru biasanya lebih cepat memahami konteks global.

Manfaat lainnya:

  • Meningkatkan kemampuan komunikasi internasional
  • Membuka peluang beasiswa luar negeri
  • Memperluas skill untuk masa depan karier
  • Meningkatkan adaptasi terhadap budaya global

Tantangan dan Kesiapan Sekolah

Meski disambut positif, penerapan pelajaran bahasa asing menghadapi sejumlah tantangan:

  1. Ketersediaan guru bahasa asing yang kompeten
  2. Penyesuaian materi ajar agar sesuai standar nasional
  3. Kebutuhan pelatihan berkelanjutan untuk pengajar

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Badan Bahasa untuk menyediakan modul, sumber belajar digital, dan program sertifikasi guru.


Harapan untuk Pendidikan Jakarta

Pelajaran bahasa asing tidak hanya bertujuan menambahkan mata pelajaran baru. Lebih dari itu, kebijakan ini bertujuan membentuk generasi muda yang percaya diri dalam berkomunikasi dan mampu bersaing di kancah dunia.

“Kami ingin siswa Jakarta punya kesempatan yang sama untuk masuk dunia global, tanpa meninggalkan identitas Indonesia,” ujar Kepala Disdik DKI Jakarta.

Kebijakan ini diharapkan menjadi contoh bagi provinsi lain untuk mengikuti langkah serupa.