Bahasa

Aura Farming: Bahasa Gaul Lokal Indonesia yang Viral Jadi Tren Global

Aura farming tren bahasa gaul dari Indonesia yang viral global setelah aksi anak Riau di perahu Pacu Jalur

Bahasa gaul selalu berkembang seiring dengan kreativitas anak muda. Baru-baru ini, istilah aura farming mendadak viral di media sosial, baik di Indonesia maupun mancanegara. Kata ini lahir dari fenomena unik di Riau, ketika seorang bocah bernama Rayyan Arkan Dhika menari santai di atas perahu saat tradisi Pacu Jalur. Videonya yang sederhana tapi penuh vibes membuat istilah ini booming dan diadopsi sebagai gaya komunikasi baru generasi Z.


Apa Itu Aura Farming?

Secara sederhana, aura farming berarti usaha menampilkan “aura keren” atau karisma tanpa terlihat berlebihan. Konsep ini mirip dengan cara anak muda menjaga vibe mereka, baik di dunia nyata maupun di media sosial.

Aura farming tidak hanya sekadar soal gaya pakaian atau ekspresi wajah, tapi juga tentang bagaimana seseorang membangun citra diri dengan tenang, percaya diri, dan autentik.


Mengapa Bisa Viral?

Ada beberapa alasan kenapa aura farming cepat jadi tren global:

  1. Visual yang kuat → ekspresi tenang Rayyan dengan tank-top hitam menciptakan kesan karismatik.
  2. Mudah ditiru → siapa pun bisa melakukan gaya ini, baik di jalan, di kelas, maupun saat nongkrong.
  3. Efek media sosial → TikTok, Instagram, dan X mempercepat penyebaran istilah ini.
  4. Relatable → anak muda merasa tren ini mewakili gaya mereka yang santai tapi tetap percaya diri.

Aura Farming sebagai Bahasa Gaul Digital

Fenomena aura farming menunjukkan bahwa bahasa gaul tidak selalu berbentuk kata. Ia bisa berupa ekspresi visual, gesture, atau gaya komunikasi nonverbal yang kemudian diterjemahkan ke dalam istilah populer.

Generasi Z memadukan ekspresi visual dengan bahasa digital — dari emoji ✨ sampai caption “aura farming mode on” — untuk membangun identitas mereka di media sosial.


Dampak Bahasa Gaul Aura Farming

  1. Membentuk identitas generasi muda → anak muda memakai istilah ini untuk menunjukkan solidaritas dan tren yang sama.
  2. Memperkaya kosakata gaul → dari sekadar kata lokal, kini jadi istilah global.
  3. Membawa budaya lokal ke dunia → Pacu Jalur Riau jadi sorotan internasional berkat istilah ini.

Menurut pengamat bahasa dari Badan Bahasa Kemendikbudristek, fenomena seperti ini menunjukkan bahwa bahasa selalu dinamis, bahkan bisa lahir dari budaya populer dan langsung mendunia.

Baca juga artikel kami tentang Bahasa Gaul dari Bahasa Inggris: Tren Komunikasi Anak Muda di Media Sosial


Tantangan dan Kritik

Meski seru, aura farming juga punya sisi kritis:

  • Tren ini bisa cepat hilang tergeser istilah baru.
  • Generasi lebih tua mungkin kesulitan memahami maknanya.
  • Bisa dianggap superfisial jika hanya fokus pada citra luar, bukan kualitas diri.

Namun, tantangan ini wajar karena bahasa gaul memang selalu lahir, berkembang, lalu berganti dengan cepat.


Kesimpulan

Aura farming adalah bukti nyata bagaimana bahasa gaul Indonesia bisa menembus dunia. Dari momen sederhana di Riau, istilah ini menjelma jadi simbol global tentang gaya komunikasi anak muda yang santai, percaya diri, dan penuh vibes.

Fenomena ini mengingatkan kita bahwa bahasa, baik verbal maupun nonverbal, selalu punya kekuatan untuk menyatukan, menginspirasi, bahkan mengangkat budaya lokal ke panggung internasional.