Untuk pertama kalinya, Kongres Bahasa Indonesia digelar di Rusia. Acara yang diselenggarakan oleh KBRI Moskow ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke dunia internasional. Tak hanya menjadi forum akademik, kongres ini juga berperan sebagai wadah diplomasi budaya yang semakin memperkuat hubungan antara kedua negara.
Bahasa Indonesia di Mata Dunia
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Jose Tavares, kegiatan ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat Rusia terhadap bahasa Indonesia.
“Bahasa adalah jembatan budaya. Dengan belajar bahasa Indonesia, warga Rusia bisa memahami lebih dalam nilai, sejarah, dan kehangatan masyarakat kita,” ujarnya dalam sambutan pembukaan di Moskow, seperti dilansir dari KBRI Moskow.
Kongres ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari akademisi, peneliti, hingga mahasiswa Rusia yang mempelajari bahasa Indonesia. Mereka berdiskusi mengenai perkembangan bahasa, diplomasi linguistik, dan peran bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi global.
KBRI Gaungkan Diplomasi Budaya
KBRI Moskow menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia. Melalui bahasa, Indonesia ingin menampilkan citra bangsa yang terbuka, ramah, dan kaya akan warisan budaya.
“Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tapi juga simbol identitas dan kekuatan lunak bangsa,” ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow, Dr. Yulia Rahmawati.
Sebagai bagian dari kongres, diadakan juga kelas mini bahasa Indonesia, lokakarya batik, dan pameran kuliner nusantara. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Rusia yang ingin mengenal budaya Indonesia lebih dekat.
Bahasa Indonesia Jadi Alat Diplomasi
Peran bahasa Indonesia dalam diplomasi semakin diperkuat lewat inisiatif seperti Kongres Bahasa Indonesia di luar negeri. Program ini sejalan dengan misi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mempromosikan bahasa nasional sebagai bahasa internasional.
Menurut laporan Badan Bahasa Kemendikbud, bahasa Indonesia kini dipelajari di lebih dari 60 universitas di dunia, termasuk di Rusia, Polandia, Jepang, dan Korea Selatan.
Langkah ini menunjukkan potensi besar bahasa Indonesia sebagai bahasa persahabatan global.
Resonansi Diplomasi Lewat Bahasa
Kegiatan seperti Kongres Bahasa Indonesia di Rusia memiliki dampak jangka panjang.
Selain mempererat kerja sama akademik antarnegara, juga membuka peluang bagi generasi muda untuk memahami Indonesia dari sisi yang lebih dalam.
Sejumlah peserta dari Rusia mengaku kagum dengan kekayaan budaya dan struktur bahasa Indonesia yang unik. “Bahasa Indonesia mudah dipelajari, tapi punya makna yang dalam. Belajar bahasa ini membuat saya merasa lebih dekat dengan rakyat Indonesia,” ujar Anastasia Ivanova, mahasiswa Universitas Negeri Moskow.
Baca Juga : Teknologi Bahasa Modern : Cara AI Membantu Komunikasi Manusia
Langkah Strategis Indonesia ke Depan
Pemerintah Indonesia menargetkan agar bahasa Indonesia diakui secara resmi oleh UNESCO sebagai salah satu bahasa dunia. Langkah ini telah dimulai dengan berbagai kerja sama pendidikan, seminar internasional, dan kegiatan kebahasaan di luar negeri.
Selain di Rusia, kegiatan serupa juga akan digelar di negara lain pada tahun depan, seperti Australia, Mesir, dan Korea Selatan. Dengan demikian, kongres bahasa Indonesia menjadi salah satu bentuk nyata diplomasi lunak (soft power) Indonesia di panggung global.
Kesimpulan
Kongres Bahasa Indonesia di Rusia bukan hanya acara ilmiah, tapi juga momentum bersejarah dalam diplomasi budaya. KBRI Moskow berhasil menggaungkan peran bahasa sebagai alat persahabatan dan identitas bangsa di tingkat internasional.
Melalui kegiatan ini, Indonesia menunjukkan bahwa diplomasi tak hanya bisa dilakukan lewat politik tapi juga lewat bahasa yang menyatukan dunia.
